Kamis, 29 November 2012

Biologi semester 2

 Sistem Ekskresi Pada Manusia (Rangkuman & Ringkasan)


Ekskresi
Eksresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat cair dan zat gas. Zat-zat sisa zat sisa itu berupa urine(ginjal), keringat(kulit), empedu(hati), dan CO2(paru-paru). Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena jika tidak dikeluarkan akan mengganggu bahkan meracuni tubuh. Selain ekskresi, ada juga defekasi dan sekresi. Defekasi adalah pengeluaran zat sisa hasil proses pencernaan berupa feses(tinja) melalui anus. Sedangkan sekresi adalah pengeluaran oleh sel dan kelenjar yang berupa getah dan masih digunakan oleh tubuh untuk proses lainnya seperti enzim dan hormon.
Ginjal
 Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di rongga perut sebelah kanan dan kiri ruas tulang belakang. Letak ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari ginjal sebelah kanan. Itu karena di atas ginjal sebelah kanan terdapat hati yang berukuran besar. Bentuk ginjal seperti biji kacang berwarna merah keunguan dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal dibungkus oleh semacam selaput tipis yang disebut ‘kapsul’.
Fungsi ginjal:
•    Menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah yang dikeluarkan dalam bentuk urin.
•    Mempertahankan dan mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
•    Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur konsentrasi garam dalam tubuh.
•    Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dengan cara mengeluarkan kelebihan asam atau basa melalui urin.
•    Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme seperti urea, kreatinin, dan amonia melalui urine.
Bagian-bagian ginjal:
1.    Korteks(kulit ginjal), terdapat jutaan nefron yang terdiri dari badan malphigi. Badan malphigi tersusun atas glomerulus yang diselubungi kapsula Bowman dan tubulus(saluran) yang terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus.
2.    Medula(sumsum ginjal), terdiri atas beberapa badan berbentuk kerucut(piramida). Di sini terdapat lengkung henle yang menghubungkan tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal.
3.    Rongga ginjal(pelvis), merupakan tempat bermuaranya tubulus yaitu tempat penampungan urin sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter dan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
Proses pembentukan urine dalam bentuk skema:
Darah dari aorta menuju glomerulus(filtrasi atau penyaringan) protein tetap berada di pembuluh darah dan terbentuk urin primer yang mengandung air, garam, asam amino, glukosa dan urea >>> tubulus kontortus proksimal(reabsorpsi atau penyerapan kembali) menyerap glukosa, garam, air, dan asam amino. Terbentuk urin sekunder yang mengandung urea >>> tubulus kontortus distal(augmentasi atau pengeluaran zat) melepaskan zat-zat yang tidak berguna atau berlebihan ke dalam urin dan terbentuk urin sebenarnya >>> tubulus kolektivus >>> rongga ginjal >>> ureter >>> kandung kemih >>> uretra >>> urine keluar tubuh.
Zat-zat yang terkandung dalam urin:
•    Air. Kurang lebih 95%.
•    Urea, asam urat, dan amonia dan merupakan sisa pembongkaran protein.
•    Empedu yang memberikan warna kuning pada urine.
•    Garam.
•    Zat yang bersifat racun atau berlebihan lainnya.
Faktor yang memengaruhi jumlah urine yang keluar:
1.    Jumlah air yang diminum.
2.    Banyaknya garam yang harus dikeluarkan dari darah agar osmosisnya seimbang.
3.    Pengaruh hormon antidiuretik(ADH) atau hormon vasopresin. Yaitu hormon yang mengatur kadar air dalam darah.
4.    Iklim/musim/cuaca. Ketika musim hujan(dingin) produksi urin berlebihan, ketika musim kemarau(panas) produksi urin berkurang.
5.    Stimulus atau saraf.
Gangguan dan kelainan pada ginjal:
1. Uremia    tertimbunnya urea dalam darah sehingga mengakibatkan keracunan.
2. Albuminuria    urine mengandung albumin(protein) yang disebabkan oleh kerusakan pada glomerulus.
3. Diabetes insipidus    penyakit kekurangan hormon vasopresin atau hormon antidiuretik(ADH) yang mengakibatkan hilangnya kemampuan mereabsorpsi cairan. Akibatnya, penderita bisa mengeluarkan urine berlimpah mencapai 20 liter.
4. Diabetes melitus    terdapat glukosa dalam urine. Terjadi karena menurunnya hormon insulin yang dihasilkan pankreas.
5. Nefritis    gangguan pada ginjal karena infeksi bakteri streptococcus sehingga protein masuk ke dalam urine.
6. Batu ginjal    adanya endapan garam kalsium di dalam kantong kemih
7. Gagal ginjal    ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga harus dibantu dengan cuci darah atau cangkok ginjal.
8. Hematuria    urin mengandung darah karena adanya kerusakan pada glomerulus.
Kulit
Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Karena kulit mengeluarkan keringat. Keringat keluar melalui pori-pori kulit. Keringat mengandung air dan garam-garam mineral.
Fungsi kulit:
•    Alat pengeluaran(ekskresi) dalam bentuk keringat.
•    Pelindung tubuh dari gangguan fisik(sinar, tekanan, dan suhu), gangguan biologis(jamur), dan gangguan kimiawi.
•    Mengatur suhu badan.
•    Tempat pemberntukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
•    Tempat menyimpan kelebihan lemak.
•    Sebagai indra peraba.
Bagian-bagian kulit:
 1. Epidermis(lapisan kulit ari)
Merupakan bagian terluar yang sangat tipis. Bagian ini terdiri dari dua lapisan, yaitu:
a. Lapisan tanduk/stratum korneum
•    Lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati.
•    Mudah terkelupas.
•    Tidak memiliki pembuluh darah dan syaraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak mengeluarkan darah bila lapisan ini mengelupas.
b. Lapisan malpighi
•    Tersusun dari sel-sel hidup.
•    Terdapat pigmen yang memberikan warna kulit dan melindungi dari sinar matahari.
•    Terdapat ujung syaraf.
2. Dermis(lapisan kulit jangat)
Lapisan dermis lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis. Di lapisan ini terdapat bagian-bagian berikut:
•    Pembuluh darah untuk mengangkut zat-zat makanan ke rambut.
•    Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit.
•    Ujung syaraf. Yang terdiri dari korpuskulus pacini(reseptor tekanan), korpuskulus meissner’s(reseptor raba/sentuhan), korpuskulus ruffini(reseptor panas), reseptor rasa nyeri, dan korpuskulus krause(reseptor dingin).
•    Kelenjar minyak. Menghasilkan minyak yang berfungsi untuk meminyaki rambut dan kulit agar tidak kering.
•    Kantong rambut merupakan tempat tertanamnya akar rambut.
3. Jaringan bawah kulit(subkutaneus)
Pada jaringan ini terdapat lemak yang berfungsi menahan panas tubuh dan melindungi tubuh bagian dalam dari benturan.


http://hedisasrawan.blogspot.com/2012/07/sistem-ekskresi-pada-manusia-rangkuman.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar